Welcom

Selamat Datang di Blog PPGT Jemaat Bukit Amal Tarakan.. "To'Mangura Bukit Amal..!!"

Kamis, 07 Mei 2015

Belajar Untuk Bersabar



Ujian Waktu “Belajar untuk bersabar”
Markus 5 : 21-43
NAS (AYAT 36) “ Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadah: ‘Jangan takut, percaya saja!’”
Meski mengalamai masa-masa yang kering nabi habakuk tetap menguatkan hati kepada Tuhan: ..aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, beria-ria di dalam Tuhan Allah yang menyelamatkan aku. Allah Tuhanku itu kekuatanku; ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku.” (Habakuk 3 : 18-19).
Pada saat yang tepat kesabaran kita pasti akan membuahkan hasil , musim gugur akan segera berlalau dan berganti dengan musim semi. “Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya.” ( 2 Timotius 2:6). Di musim semi inilah segala jerih lelah kita akan terbayar, apa yang kita tabur akan kita tuai, setiap pergumulan kita akan segera terjawab. Akhirnya “orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.” (Maz 126:5).
Belajar sabar berarti selalu mengucak syukur kepada Tuhan di segala keadaan dan memiliki penyerahan penuh kepadaNya. “Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan,” (Yakobus 5:9).  Lawan kata bersyukur adalah bersungut-sungut dan mengomel. Jika kita bertindak demikian kita sedang melangkah menjauh dari penggenapan janji Tuhan. Karena itu “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” (1 Tes  5 ; 18). Belajar sabar berarti belajar percaya pula. Saat dalam perjalanan menuju rumah Yairus, seorang kepala rumah ibadat yang anakanya sedang sakit keras- langkah Yesus sempat tertahan karena Ia bertemu dengan wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun, sehingga mujizat bagi anak Yairus sepertinya tertunda: anak yairus itu pun meninggal dunia. Tetapi pada saaat yang tepat Yesus tidak menyembuhakan anak yairus itu, melaikan membangkitkannya dari antara orang mati. Dahsyat!
Abraham membutuhkan waktu 25 tahun sebelum mengalamai penggenapan janji Tuhan untuk mendaptkan keturunan. Ketika dipanggil keluar dari negeri nenek moyangnya (Ur-Kasdim) dan mendaptkan janji-janji Tuhan, dan kemudian Alkitab mencatat bahwa ia “..berumur seratus tahun, ketika Ishak, anaknya lahir baginya.” (Kej 21:5)
Contoh lain adalh kaleb, ia harus menunggu 45 tahun untuk mengaalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya. (Yosua 14:10 ; Yosua 10:13). Tuhan seperti menutup mata dan tidak memperhatikan ketekunan mereka sampai terjadi penundaan begitu lama sehingga semua nampak buruk, tetapi dari kisah tokoh Alkita ini Tuhan menegaskan bahwa..  “..Semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapatkan malu,”.. (maz 25 ; 3a)
Sepertinya Tuhan menunda-nunda waktu untuk menjawab doa kita, ternyata dibalik penundaan itu ada perkara-perkara yang heran dan ajaib yang akan dinyatakan!
Cepat atau lambat janji Tuhan Pasti digenapiNya.!
Tuhan tidak pernah terlambat atau terlalu cepat untuk menolong kita, yang Ia kehendaki adalah kita belajar untuk bersabar, tetap mengucap syukur dan percaya kepadaNya.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar